'/> Cerpen Cinta Yang Terpendam -->

Info Populer 2022

Cerpen Cinta Yang Terpendam

Cerpen Cinta Yang Terpendam
Cerpen Cinta Yang Terpendam
Cinta yang Terpendam
oleh: IsloveFha
Suatu pagi yang cerah, terlihat sosok gadis yang masih terbaring di daerah tidurnya. Gadis itu berjulukan Ifa, ia termasuk anak yang agak susah berdiri pagi. Terdengar bunyi ibunya membangunkan Ifa, “fa,,fa,,bangun cepat,,,sudah jam 6 lho, kau berangkat sekolah apa gak kok gak berdiri bangun?”. Ifa malah dengan asyiknya menutupi tubuhnya dengan selimut yang hangat, dan ibunya pun pribadi menarik selimutnya. Dan balasannya Ifa pun terpaksa bangun, sehabis ia melihat jam di sampingnya, Ifa pun pribadi bergegas mandi dan siap-siap berangkat sekolah. 

***

Di sepanjang jalan, Ifa mengendarai motor dengan ngebut alasannya yaitu sudah hampir jam 7. Dan akhirnya, ia tidak sengaja hampir menabrak pengendara lain. Yang ditabrak itu ternyata siswa pemuda dari Sekolah Menengah kejuruan GARUDA yang merupakan musuh dari sekolahnya Ifa (SMK BINTANG) khususnya di ekskul Pramuka. Dan diapun murka dan mereka berhenti sejenak di pinggir jalan. “woy, jikalau naek motor tu ati-ati donk,,kalau gue kenapa-kenapa mau tanggung jawab pa? dasar anak Sekolah Menengah kejuruan BINTANG”, ucap pemuda yang ditabrak Ifa. “iya maaf, tadi gue buru-buru. Sudah dulu yach,,gue mau berangkat, ngapain gue buang-buang waktu disini terlalu lama? Gak penting! Bye..” ucap Ifa dengan santai. Dan Ifa pribadi berangkat ke sekolah, sementara itu cowok, dah ngomel-ngomel sendiri gak jelas, (kayak orgil ja),,he,.he

***

Sesampai di sekolah, Ifa pribadi dieksekusi guru. “nasib gue apes banget ya hari ni?”, gerutu Ifa dalam hati. Setelah ia hingga kelas, pelajaran dimulai menyerupai biasanya. Dan bel pulang pun berbunyi, dalam sekejap cepat banget ruangan kelas Ifa sepi.

*** 

‘‘Busyet dach,,anak-anak sini, jikalau udah bel pulang aja cepet banget ngilang. Dah gitu pada dijemput cowoknya lagi. Mending jikalau pemuda mereka tu gak dari Sekolah Menengah kejuruan GARUDA, nyebeling banget dech,,,uch…”, ucap Ifa. Dan dari kejauhan tiba Ida (sahabat Ifa), “ngapain sih fa kau masih benci terus sama anak Sekolah Menengah kejuruan GARUDA? Gitu-gitu juga mantanmu anak sekolah situ kan?”, tanya Ida. “udah dech Da, gak usah bahas itu lagi, saya tu dah males ngomongin anak Sekolah Menengah kejuruan GARUDA. Mending kita buruan siap-siap berangkat ke Polres latihan Saka Bhayangkara.”, jawab Ifa. “iya-iya, rajin amat sih jikalau mau ke Polres? Mentang-mentang ada ‘bang romi’ (senior Saka bhayangkara polres) ?”, ejek Ida. “yee, sory ya, saya itu rajin ke polres bukan gara-gara tu anak tau. Aku cuma suka ja ma kegiatan disana. Apalagi tu anak tu siswa Sekolah Menengah kejuruan GARUDA, jadi ya anti gue ma dia.”, tegas Ifa. “iya-iya percaya ach. Ya udah ayo berangkat, saya nebeng ya? He,he..”, jawab Ida sambil minta tebengan. “dasar maunya gratisan..ya udah ayo kita bareng-bareng sama yang lain”, jawab Ifa. Dan mereka berangkat dengan Eka, Yuli dkk Sabhara lain.

***

Tiba di polres, mereka disambut dengan sanksi lari oleh kak Charly (instruktur Sabhara yang populer galak, hambar dan angkuh). 
“uh, sebel banget deh gres dateng pribadi disuruh lari”, gerutu Eka. “ya iyalah, kita saja datengnya telat 1jam.”, sahut yuli. Dan latihan berjalan lancar menyerupai biasa. Saat waktu pulang tiba, Ifa selaku ketua dari ekskul Pramuka di Sekolah Menengah kejuruan BINTANG dipanggil menuju Ruang Pembina. Ternyata di dalam ada Kak Charly, ‘Bang Romi’, dan kakak- abang senior lainnya. Ifa pun salting dikala masuk ke Ruangan itu dan ia minta Eka (wakilnya Ifa) untuk menemaninya. “da pa pak?”, tanya Ifa pada Pak Aji (Pembina). “begini, tolong kau urus segera manajemen bawah umur Sekolah Menengah kejuruan BINTANG yang belum kelar.”, jawab Pak Aji. “lho pak, kayak’e sudah beres semua kok pak, iya kan ka?”, jawab Ifa. “alah paling Cuma akal-akalan udah? He,he”, ejek kak Idan (sahabat ‘Bang Romi’). “huss..jangan gitu kau Dan, kali ja pak Aji salah mungkin pak. Mungkin sekolahnya emang udah beres semua administrasinya.”, bela ‘Bang Romi’ pada Ifa. “wach,,kalau Ifa kok dibelain terus? Da pa tuch?”, ucap kak Idan yang bikin jantung Ifa dan Romi deg-degan gak karuan. Sebenarnya Ifa sudah usang suka dengan Romi, tapi alasannya yaitu ia sudah sangat anti dengan Sekolah Menengah kejuruan GARUDA, jadi ia aib untuk mengakuinya. Padahal mereka kenal sudah usang dan sudah sering sms-an dan fb-an. Begitu juga dengan Romi, ia juga sudah suka dengan Ifa, tapi ia merupakan pemuda yang belum pernah pacaran. Makara ia gak berani ngungkapin perasaannya itu. Dan balasannya urusan Ifa dengan Pak Aji kelar. Lalu ia dan teman-temannya pulang.

***

Suatu ketika, Ifa ditembak Riza (senior Sabhara yang merupakan sahabat dari Romi). Ifa pun menolaknya, “kenapa sih yang nembak saya malah bukan dia(romi)? Padahal saya tu dah ngarep banget ia nembak aku. Apa ia gak suka sama saya ya?”, Tanya Ifa dalam hati. Dihari yang sama, Romi juga ditembak Yuli(teman Ifa), Romi juga menolaknya, “kok gak Ifa yang nembak aku? Apa ia gak suka sama saya ya?”, Tanya Romi dalam hati. Eka sebagai sahabat dari Ifa yang juga cukup dekat dengan Romi bergotong-royong ingin menyampaikan pada keduanya jikalau mereka itu saling suka, tapi selalu saja ada yang menghalang-halangi. Dan akhirnya, hingga Romi lulus dari Sekolah Menengah kejuruan GARUDA, Eka belum juga memberi tahu pada mereka.

***

Suatu hari, terdengar kabar bahwa Romi akan kuliah di luar kota. Romi tidak pernah menceritakan hal itu dari Ifa alasannya yaitu ia merasa itu tidak penting bagi Ifa. Padahal itu sangat penting bagi Ifa yang sangat mencintainya. Sampai balasannya Romi telah pergi ke luar kota dan Ifa gres tahu kepergiannya itu dari Yuli yang selama ini suka sama Romi dan Ifa mengira Yuli itu pacarnya Romi. Makanya Ifa tidak pernah berani menghubungi Romi dan hingga balasannya Ifa gak tahu kepergian Romi. Padahal Yuli itu tidak pacarnya Romi, dan Ifa gres tahu hal itu. Ifa sangat menyesal sehabis dikabari Eka bahwa Romi bergotong-royong juga suka dengan Ifa. Ifa menyesal kenapa dulu ia tidak mengungkapkannya saja. 

***

Waktu terus berjalan, Ifa masih tetap menanti Romi. Dia berusaha untuk dapat menghubunginya, tapi semua sia-sia. Romi juga selalu berusaha menghubungi Ifa, tapi usahanya juga sia-sia. Mereka lost contact bertahun-tahun. Mereka menyesal telah memendam cinta mereka di masa lalu. Dan cinta mereka pun berakhir sebagai ‘cinta yang terpendam’.


Oleh : Islovefha
24 January 2011
c.iefha@yahoo.com
Advertisement

Iklan Sidebar