'/> Berwisata Menikmati Pesona Danau Sentani -->

Info Populer 2022

Berwisata Menikmati Pesona Danau Sentani

Berwisata Menikmati Pesona Danau Sentani
Berwisata Menikmati Pesona Danau Sentani

Danau Sentani yang berada di Kabupaten Jayapura, Papua ini mempunyai pesona keindahan yang anggun dan juga mempunyai dongeng legenda dan bersejarah. Danau Sentani yang berada paada ketinggian 75 meter diatas permukaan maritim ini, panjangnya 30 km. Di sekitar wilayah danau ini tersebar 22 pulau kecil yang terbagi dalam 3 wilayah yaitu wilayah barat, wilayah tengah, dan wilayah timur. Dari ketiga wilayah ini terdiri dari 24 kampung watak yang dibedakan berdasarkan dialek bahasanya yaitu bahasa Papua.


Cerita Legenda Danau Sentani

Dahulu kala, orang Papua Nugini menunggang seekor naga dan tiba-tiba beliau terdampar di danau ini. Naga yang ditungganginya mati, tapi penunggangnya masih selamat. Dan diyakini bahwa naga yang mati itu kepalanya berada di sebelah timur danau, dan ekornya berada di sebelah barat danau. Tetapi naga yang diyakini masyarakat Sentani tidak menyerupai naga yang gambarannya diilustrasikan masyarakat Tionghoa, tetapi naga berdasarkan masyarakat Sentani ialah naga yang berkaitan dengan keberadaan hiu dan barakuda yang terdapat di danau Sentani. Walaupun kedengarannya agak aneh, tapi ternyata hiu yang biasanya hanya sanggup hidup di laut, ternyata hiu sanggup menyesuaikan diri dan sanggup hidup di air tawar.

Tetapi hiu Sentani mempunyai keunikan tersendiri, yaitu moncongnya berbentuk menyerupai gergaji. Maka dari itu, hiu Sentani dikenal dengan nama hiu gergaji atau Pritismicrodon. Hiu Sentani merupakan hewan yang dilindungi tetapi hampir punah. Di pertengahan tahun 1969 hingga tahun 1971, jaring insang berhasil menangkap 151 ekor hiu Sentani. Tetapi pada tahun 1974 hiu Sentani yang berhasil ditangkap hanya seekor saja, kemudian selanjutnya hiu ini sudah tak nampak lagi dan pada tahun 1990 hiu ini sudah jarang sekali terlihat. 


Festival di Sentani

Untuk memperkanalkan Sentani di dunia pariwisata, pemerintah kawasan Papua melaksanakan promosi kawasan wisata ini dengan mengadakan pekan raya di Sentani. Indahnya pemandangan Pegunungan Cyclops semakin menambah pesona danau Sentani.  Festival budaya yang menampilkan majemuk kebudayaan suku Sentani ini menampilkan musik, tarian, kuliner, dan atraksi watak ini diselenggarakan  setiap tahun. Festival ini pertama kali diselenggarakan tahun 2008, dan hingga ketika ini pekan raya tersebut masih tetap berlangsung dan berhasil menarik perhatian para wisatawan mancanegara. Apalagi wisatawan domestic semakin usang semakin banyak yang mengunjungi tempat ini. Festival Sentani di gelar di Pantai Khalkote, di tepian Danau Sentani.  Danau ini sangat akrab jaraknya dari bandara Sentani sehingga kalau ditempuh dengan memakai kendaraan beroda empat hanya memerlukan waktu 15 menit.                             

Festival Danau Sentani dilaksanakan pada setiap tanggal 19 Juni pada setiap tahunnya dan berlangsung dalam waktu yang hampir seminggu lamanya. Jika kau ingin menyaksikan pekan raya ini, kau dikenakan tiket masuk yang dimaksudkan untuk biaya parkir sebesar Rp. 10.000,-. Dan kalau kau masuk ke area pekan raya berjalan kaki, maka kau tidak dikenakan biaya tiket masuk.


Danau Sentani


Penginapan yang ada di Sentani

Fasilitas penting yang telah disediakan Sentani sebagai tempat untuk berwisata ialah penginapan. Walaupun tidak banyak hotel berbintang yang menjadi pilihan, tetapi sudah ada satu hotel berbintang yang menunjukkan harga kamar mulai dari Rp. 900.000,- yaitu Travellers Hotel. 

Selain itu, ada pilihan hotel yang lain yang menunjukkan harga yang jauh lebih murah dan tentunya dengan pelayanan dan kemudahan yang tidak mengecewakan, diantaranya Ratna Indah Hotel dan Sentani Indah Hotel yang menunjukkan harga mulai dari Rp. 300.000,-. Dan hotel-hotel tersebut jaraknya juga tidak terlalu jauh dari Pantai Khalkote yang kalau ditempuh dengan kendaraan beroda empat hanya memerlukan waktu 10 – 15 menit saja.



Akses ke Danau Sentani

Jika kau dari Indonesia bab barat, kau sanggup naik pesawat yang menuju Bandar Udara Sultan Hasanuddin, Makasar, Sulawesi Selatan. Dari sini, kemudian dilanjutkan ke Bandar Udara Sentani yang berada di Kabupaten Jayapura Provinsi Papua.

Ada beberapa maskapai yang menjadwalkan untuk transit dulu di Bandara Frans Kaiseipo Biak, yang berada di Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua. Jarak antara Biak dan Makasar cukup jauh sehingga memerlukan waktu 3 jam perjalanan, sedangkan dari Biak ke Bandara Sentani memerlukan waktu tempuh sekitar 1 jam.

Beberapa maskapai penerbangan yang melayani rute Makasar – Jayapura atau dari Bandara Sultan Hasanudin menuju Bandara Sentani ialah Lion Air, Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Merpati Air, dan  Batavia Air. Jadwal penerbangan tersedia setiap hari, dan harga tiket pesawat tergantung dari bulan trend liburan dan biasanya harga tiket sekitar 1 juta rupiah.

Jika kau menuju Danau Sentani, dari Bandara Sentani kau hanya butuh waktu sekitar 15 menit perjalanan dengan mobil. Kamu juga sanggup naik ojeg, rental kendaraan beroda empat atau taksi untuk menuju danau ini.


Catatan tentang Festival Sentani

Jika kau berniat ingin tiba ke Festival Sentani, sebaiknya cek dulu di situs www.SentaniLakeFestival.com. Kamu juga akan diperkenalkan dengan banyak sekali masakan khas Sentani, wisata keliling Danau Sentani, menganyam rambut keriting, dan ada yang lebih menarik lagi yaitu tari perang Felabhe yang akan dibawakan oleh penari laki-laki berjumlah sekitar 500 orang. 


Para wisatawan akan berkenalan lebih akrab dengan budaya masyarakat Sentani alasannya ialah wisatawan ini diajak untuk berinteraksi pribadi di rumah mereka.
Advertisement

Iklan Sidebar