Setelah arikel yang sebelumnya menceritakan perihal bagaimana Hendy Setiono mendirikan Kebab Turki Baba Rafi kini, artikel selanjutnya akan menceritakan perihal sebuah artikel perihal perkembangan turki baba rafi sendiri.
Perkembangan Kebab Turki Baba Rafi
Pada awl berdirinya banyak orang yang mewaspadai khualitas dari Kebab Turki baba rafi sendiri, lantaran gres dibuka belum banyak orang yang mau beli kebabnya, dengan penemuan dan promosi oleh Hendy dan rekannya lah kesannya Kebab Turki Baba Rafi sukses sampai sekarang, oleh alasannya yakni itu Baba Rafi menyiapkan pasukan khusus untuk quality kontrol yang akan selalu memandu dan memantau kondisi setiap outlet. Tugas divisi quality control yakni selalu mengecek dan mempertahankan kualitas rasa, pelayanan dan kebersihan serta value produk. Line khusus untuk pengaduan konsumen juga dipersiapkan.
Hendy juga selalu mengedepankan penemuan yang menciptakan produknya digemari, salah satunya yakni pemasakan daging yang diasap bukan digoreng, ini akan menyebabkan aroma yang lebih sedap dan bisa menggiring orang untuk mencobanya, dan lagi dan membeli lagi.
Varian kebab juga banyak ibarat Winner Kebab, Hot Dog Jumbo, Syawarma, Kebab isi sosis istimewa, Kebab Gila dan Kebab Picok (Kebab Pisang Coklat). Harganya juga berkisar antara 8 ribu sampai belasan ribu, pokoknya masih dibawah 20 ribu.
Akhirnya banyak orang yang suka pada rasa dan khualitas dari kebabnya tersebutlah banyak yang berminat menjadi mitra, dari sinilah kemudian Hendy mematenkan kebabnya dan membuka peluang franchisee. Melalui PT Baba Rafi Indonesia, perusahaan ini kemudian membuka peluang kemitraan tersebut dengan harga mulai 50 jutaan .
Yang sangat luar biasa dari bisnis ini adalah, Hendy hanya butuh waktu 3-4 tahun untuk menyebarkan sayap dimana-mana. Kini outlet Kebab Turki Baba Rafi telah berkembang sampai lebih dari 375 outlet dan mempekerjakan karyawan sebanyak lebih dari 200-an orang. Omsetnya juga fantastis yaitu sekitar 16 miliar per tahun.
Cerita Dibalik sebuah Kesuksesan
Tidak setengah-setengah Hendy merintis usahanya, ia pun memutuskkan untuk berhenti kuliah meskipun tengah berada di semester 4 jurusan Teknik Informatika, Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya. Kedua orangtuanya, Bambang Sudiono dan Endah Setijowati sangat menentang keputusan anaknya itu.
Tidak perlu waktu lama, bisnis Hendy Setiono pun berkembang. Hendy menyadari bahwa ia harus menciptakan merek dan mengubah tampilan gerobaknya biar lebih menarik. Nama ‘Kebab Turki Baba Rafi’ pun ia pilih untuk bisnisnya itu. Nama itu diambil dari nama daerah dimana Hendy pertama kalinya merasakan kebab, dan Baba Rafi terinspirasi dari nama anak pertamanya yang berarti ayah Rafi. Merah dan kuning, warna cerah yang dipilih Hendy untuk menarik orang yang lewat. September 2003 pertama kalinya gerobak penjual Kebab Turki Baba Rafi mulai beropersi yang dibantu oleh istri Hendy, Nilamsari dan satu karyawannya. Kesabaran, pengabdian dan kerja keras mulai terbayar, terbukti dengan Kebab Turki Baba Rafi semakin diakui oleh kota Pahlawan. Bisnisnya terus naik, dimana omset mencapai jutaan rupiah perbulan.
Hendy Setiono seringkali menghadiri seminar pemasaran dan administrasi yang membantu bisnis Hendy melaju cepat. Tahun 2004, Hendy menyebarkan Kebab Turki Baba Rafi menjadi bisnis waralaba yang menciptakan bisnis Hendy semakin berhasil dan melaju lebih cepat.
Dengan waktu sepuluh tahun menjadi franchisor, Kebab Turki Baba Rafi membuka outlet di tiga Negara, Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Karyawan Kebab Turki Baba Rafi mencapai ribuan orang dan omset melonjak ke angka miliaran rupiah perbulan.
Nantikan Artikel lainya pad Website Otobografi
Advertisement